Jumat, 04 Januari 2013

10 LANGKAH PERENCANAAN KEUANGAN SUKSES

Perencanaan keuangan yang sukses berarti Anda yang mengendalikan uang Anda, bukan uang yang mengendalikan kehidupan Anda. Besarnya penghasilan Anda tidak selalu menentukan seberapa Anda sukses secara keuangan. Yang menentukan adalah pilihan dan prioritas yang Anda lakukan. Kesuksesan keuangan mungkin tampak seperti mimpi yang sulit dicapai, tetapi dengan mengikuti sepuluh langkah perencanaan keuangan berikut Anda dapat membuat mimpi itu menjadi kenyataan:
Langkah 1: Menetapkan Tujuan
Langkah 2: Kalkulasi Situasi Keuangan Anda
Langkah 3: Membuat Rencana Tabungan dan Belanja
Langkah 4: Menghimpun Dana Tabungan Darurat
Langkah 5: Sebar Investasi
Langkah 6: Pastikan Anda Dilindungi
Langkah 7: Membangun Sejarah Kredit yang Baik
Langkah 8: Menghapus Hutang Anda
Langkah 9: Membeli Rumah
Langkah 10: Mencari Advice dan Research

Mari kita mulai,
Langkah 1: Menetapkan Tujuan
Mengidentifikasikan dengan jelas tujuan akan dicapai adalah bagian penting dari perencanaan keuangan yang sukses. Tujuan keuangan yang dimaksud adalah jumlah persisnya uang yang dibutuhkan untuk pembelian barang atau jasa tertentu pada waktu tertentu. Membuat tujuan yang tepat akan membantu Anda menentukan berapa banyak yang perlu Anda sisihkan setiap bulan dan membantu melacak kemajuan Anda.
Ada tiga jenis sasaran: jarak pendek, menengah, dan jangka panjang. Tujuan jarak pendek adalah tujuan yang harus dipenuhi dalam satu tahun atau kurang, jangka menengah dalam satu sampai lima tahun, dan jangka panjang dalam lima tahun atau lebih. Liburan, hadiah, dan barang elektronik adalah contoh dari tujuan jarak pendek. Uang muka untuk rumah adalah contoh umum tujuan jangka menengah. Tujuan jangka panjang mungkin termasuk tabungan untuk pensiun dan pendidikan anak.
Menuliskan tujuan keuangan dapat membantu Anda menentukan jangka waktu dan jumlah uang yang harus secara teratur Anda sisihkan. (Dengan melengkapi Langkah 2 dan 3 dapat membantu Anda menentukan seberapa realistis tujuan keuangan Anda). Anda mungkin dapat meningkatkan penghasilan Anda dan atau mengurangi pengeluaran Anda atau harus mempertimbangkan untuk menyesuaikan tujuan keuangan Anda. Menentukan prioritas Anda sangatlah penting. Jika tujuan keuangan Anda adalah tujuan bersama atau Anda berbagi tujuan keuangan Anda dengan orang lain (contoh: suami, istri, dll), maka diskusikanlah dan buat prioritas secara bersama. Dengan berkomunikasi satu sama lain dan menentukan apa yang paling penting, akan lebih mudah untuk melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
Langkah 2: Kalkulasi Situasi Keuangan Anda
Mengkalkulasi situasi keuangan Anda saat ini dapat membantu Anda dalam melakukan perencanaan keuangan dan menentukan apa yang harus Anda lakukan besok. Apakah Anda di jalur yang benar atau apakah Anda perlu membuat perubahan?
Aset Bersih
Aset adalah hal yang memiliki yang memiliki nilai moneter. Mereka dapat mencakup rumah, mobil, furniture, rekening tabungan, sertifikat deposito, dana pensiun, saham, obligasi, dan banyak lagi.
Hutang adalah kewajiban moneter untuk orang lain atau lembaga. Hipotek, kredit mobil, utang kartu kredit, pinjaman pribadi, dan pinjaman mahasiswa adalah contoh umum  hutang.
Aset Anda dikurangi hutang Anda adalah kekayaan bersih Anda. Jika kekayaan bersih Anda positif, itu berarti apa yang Anda miliki lebih besar dari hutang Anda. Jika kekayaan bersih Anda bernilai negatif, berarti Anda berutang lebih dari yang Anda miliki.
Kekayaan bersih Anda merupakan cuplikan dari keadaan keuangan Anda pada satu titik waktu tertentu. Hitunglah kekayaan bersih Anda setidaknya sekali setahun. Kekayaan bersih Anda harus meningkat dari waktu ke waktu. Jika tidak, berarti Anda tidak punya simpanan yang cukup atau berhutang terlalu banyak. Membuat rencana tabungan dan belanja dapat membantu Anda mengubah situasi ini (dibahas pada Langkah 3).
Arus Kas
Apakah Anda tahu persis kemana uang Anda pergi setiap bulan? Jika tidak, Anda tidak sendirian, banyak yang juga tidak tahu. Banyak dari kita sangat menyadari gejala kesulitan keuangan yang kita alami, seperti memiliki hutang kartu kredit, mengambil uang tabungan terlalu banyak, tidak bisa menyimpan, atau membayar tagihan terlambat, tapi tidak yakin tentang penyebabnya. Menilai arus kas Anda dapat membantu Anda untuk mengetahui penyebabnya.
Pendapatan adalah arus kas masuk. Sumber yang paling umum dari pendapatan adalah gaji dari pekerjaan, tetapi juga dapat mencakup hal-hal seperti pendapatan investasi, tunjangan, pendapatan sewa (jika Anda adalah seorang tuan tanah), bantuan langsung tunai, hadiah, dan keuntungan dari wirausaha atau hobi. Sementara hadiah, tunjangan, dan bantuan langsung tunai umumnya tidak kena pajak, gaji pada umumnya pasti kena pajak. Pendapatan kotor Anda adalah pendapatan Anda sebelum dikurangi pajak. Pendapatan bersih Anda adalah pendapatan Anda setelah dikurangi pajak.
Biaya adalah arus kas keluar. Biaya dapat mencakup hal-hal yang wajib dikeluarkan, seperti hipotek atau sewa, makanan, dan biaya medis, serta hal-hal yang tidak wajib atau pilihan jika  Anda memilih untuk mengeluarkan uang, seperti les piano dan liburan. Tabungan dapat juga dianggap biaya – uang tersebut masih ditangan Anda, tetapi Anda atur untuk tidak digunakan untuk tujuan lain contoh tabungan pendidikan anak.
Buat dan tuliskan Arus Kas untuk mendaftar pendapatan dan pengeluaran Anda. Untuk mendapatkan angka yang seakurat mungkin, Anda harus mencatat pengeluaran harian Anda. (Hal tersebut berlaku sama jika penghasilan Anda tidak teratur). Untuk menentukan jumlah bulanan untuk pendapatan dan biaya periodik atau tahunan (seperti liburan), jumlah per tahun dibagi 12.
Jika penghasilan Anda melebihi pengeluaran Anda, Anda memiliki arus kas positif. Jika pengeluaran Anda melebihi pendapatan Anda, Anda memiliki arus kas negatif.
Langkah 3: Membuat Rencana Tabungan dan Belanja
Setelah Anda mengkalkulasi situasi keuangan Anda saat ini, sekarang saatnya untuk membuat rencana tabungan dan belanja. Rencana tabungan dan belanja harus menunjukkan kemana Anda ingin uang Anda dialokasikan dimasa yang akan datang. Berapa banyak yang akan Anda habiskan untuk pakaian? Berapa banyak yang akan Anda sisihkan didana pensiun Anda? Berapa banyak yang akan Anda habiskan untuk kebutuhan sehari-hari?

Sementara Anda membuat rencana Anda, ingatlah aturan emas dalam manajemen keuangan: pengeluaran Anda (termasuk uang yang masuk ke tabungan) tidak boleh melebihi pendapatan Anda. Mulailah dengan Arus Kas seperti yang sudah dibahas dalam Langkah 2. Jika Anda memiliki arus kas negatif, Anda perlu untuk melakukan penyesuaian. Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian bahkan jika Anda tidak memiliki arus kas negatif. Sebagai contoh, Anda mungkin ingin untuk menyisihkan lebih banyak uang dalam tabungan dari yang Anda sisihkan sekarang atau menyekolahkan anak Anda ke sekolah swasta.(ingat angka-angka Anda yang sudah dibahas  dalam Langkah 1).
Jika diperlukan, pikirkan cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan penghasilan Anda dan atau mengurangi pengeluaran Anda. Bisakah Anda mendapatkan pekerjaan paruh waktu? Menyewakan sebuah kamar di rumah Anda? Kurangi makan di luar? Mencari paket tv kabel murah atau memblokir telepon keluar telepon rumah Anda? Peningkatan pendapatan mungkin bisa saja sulit, tetapi kebanyakan orang memiliki beberapa biaya yang bisa mereka pangkas. Jujurlah dalam menilai apa yang merupakan kebutuhan dan apa yang bukan merupakan kebutuhan. Masukkan sebagai “Goal Bulanan” dilembar penilaian Arus Kas untuk daftar belanja Anda dan program tabungan.
Rencana Anda hanya membantu jika Anda menjalankannya. Menuliskan pengeluaran Anda secara berkelanjutan akan membantu Anda untuk melihat kapan Anda harus berhenti belanja karena Anda telah mencapai limit dalam kategori tertentu. Anda dapat menggunakan spreadsheet (excel) untuk menuliskan dan melacak pengeluaran Anda. Ada juga beberapa program anggaran handphone atau komputer yang secara otomatis melacak dan mengkategorikan pengeluaran Anda. Jika Anda dalam bulan tertentu over buget, jangan berkecil hati. Tidak ada yang sempurna. Jika keadaan ini sering terjadi, Anda mungkin perlu menyesuaikan kembali rencana Anda sehingga lebih realistis. Misalnya, mungkin Anda tidak dapat menjaga biaya makanan Anda di kisaran 500 ribu per bulan, namun Anda dapat mengurangi pembelian pakaian Anda.
Langkah 4: Menghimpun Dana Tabungan Darurat
Jika Anda kehilangan pekerjaan Anda, apakah Anda bisa membayar tagihan Anda untuk beberapa bulan ke depan? Jika mobil atau motor Anda mogok, apakah Anda akan dapat membayar untuk perbaikan tanpa menggunakan kartu kredit Anda? Hal tak terduga sering terjadi dan bagi mereka yang hidup dari gaji ke gaji akan sulit untuk menghadapi hal ini. Mereka mungkin akan melewatkan pembayaran tagihan tertentu dan mempertaruhkan fasilitas yang digunakan diputus oleh provider (misalnya listrik, telepon, internet, PAM, dll), mobil cicilan disita dan atau diusir dari kontrakan mereka atau pengunaan kartu kredit untuk membayar itu semua (yang hanya merupakan solusi sementara dan tetap kartu kredit harus dilunasi.)
Langkah 4: Menghimpun Dana Tabungan Darurat menyediakan jaring pengaman yang memungkinkan Anda untuk membayar biaya tak terduga yang diharapkan tidak terjadi. Banyak pakar keuangan merekomendasikan tabungan minimal tiga sampai enam bulan senilai biaya hidup minimal. Jika Anda belum memiliki dana darurat tersebut di tabungan, tentukan berapa banyak yang Anda harus sisihkan setiap bulan sampai Anda mencapai tujuan Anda. Karena Anda tidak tahu kapan Anda akan membutuhkan dana darurat tersebut, pastikan bahwa dana darurat tersebut dimasukkan ke dalam rekening yang mudah diakses dan tidak ada penalti bagi penarikan lebih awal (jangan didepositokan). Rekening tabungan biasa merupakan pilihan yang baik.
Menabung akan lebih mudah jika Anda merutinkan kegiatan tersebut. Jika Anda memiliki gaji dari bekerja, Anda harus menyisihkan sebagian dari gaji Anda secara otomatis ditabung ke rekening tabungan Anda. Selain itu, banyak lembaga keuangan yang memungkinkan Anda untuk mentransfer otomatis secara berkala dana dari rekening gaji Anda ke rekening tabungan Anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar