Setiap orang pasti pernah menunda
pekerjaan. Apalagi kalau sedang terkena masalah, menunda menyelesaikan
masalah dianggap solusi paling cepat dan efisien.
Dan repotnya, menunda pekerjaan baik
hal-hal kecil atau masalah yang besar bisa membuat seseorang mempunyai
keahlian baru, “mahir untuk menemukan alasan yang tepat mengapa harus
menunda pekerjaan”.
Menunda pekerjaan terkesan menyelesaikan
masalah. Tapi akibat yang akan ditimbulkan bukanlah hal yang selalu
mudah untuk diatasi.
Nah, karena topik kita adalah tentang bisnis, maka yang akan kita bahas adalah penyebab penundaan di bisnis plus bagaimana cara mengatasi perasaan ragu, khususnya bagi anda yang baru mau memulai bisnis baru.
Ok, saya akan berikan 5 alasan mengapa
seseorang menunda memulai bisnis baru. Dari kelima alasan tersebut,
temukan mana yang paling anda rasakan sesuai dengan diri anda dan
sesegera mungkin anda perbaiki.
1. Adanya Rasa Puas Diri
Salah satu sebab penundaan berpangkal
dari rasa puas diri yang terlalu tinggi. Bisa juga berasal dari
kemalasan atau kurangnya kepedulian. Atau bahkan terlalu yakin dengan
hasil yang akan diperoleh sehingga merasa tidak punya alasan untuk
mencoba atau berupaya lebih keras lagi.
Cara mengatasinya :
- Cara pertama, bayangkan peluang bisnis yang besar sudah di depan mata anda, namun peluang tersebut baru dapat anda raih setelah anda menyelesaikan satu demi satu “pekerjaan bisnis” anda.
- Cara yang kedua, anda menetapkan lebih banyak sasaran yang menantang bagi diri anda sendiri. Apabila tantangan tersebut tampaknya terlalu mudah atau terlalu biasa, cobalah menciptakan alasan yang lebih menantang agar membangkitkan motivasi anda untuk berbisnis.
2. Menunda Untuk Menghindari Rasa Tidak Nyaman
Pernahkah anda berkata dalam hati :
“betul-betul tidak menyenangkan…”, atau “lain kali saja…”? Apabila
ketidaknyamanan disebabkan oleh besarnya kewajiban yang harus anda
kerjakan, maka anda dapat menguraikannya menjadi pecahan-pecahan
pekerjaan yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk anda kerjakan.
Contohnya misalkan anda sedang mengerjakan proposal bisnis.
Anda bisa awali dengan memilah-milah misal, rencana organisasi anda.
Anda mulai merancang seperti apa mekanisme bisnis baru anda. Kemudian
anda merancang bagaimana bentuk perusahaannya.
Setelah itu, anda menentukan bagaimana job disk
karyawan anda dan posisi mana saja yang anda butuhkan, dan begitu
seterusnya. Dengan menguraikan menjadi pekerjaan yang lebih kecil dan
sederhana, maka pekerjaan anda akan jauh menjadi lebih ringan dan lebih
mudah.
3. Menunda Karena Takut Gagal
Hampir semua orang tahu bahwa bayangan kegagalan mampu menghempaskan sebuah niat. Begini, anggap anda akan memulai bisnis baru. Kemudian secara alamiah bayangan kegagalan muncul, dan anda berlarut-larut di dalamnya.
Mulai dari produk yang anda tawarkan
tidak laku, kemudian uang anda hilang dan terakhir, istri anda minta
dicerai, ho..ho..ho.. Tentu saja hal itu dapat mengurungkan atau menunda
niat anda untuk memulai bisnis.
Cara mengatasinya, coba anda bayangkan
mana yang lebih buruk, tidak pernah memulai membangun bisnis dan anda
tidak pernah gagal. Otomatis anda tidak akan pernah sukses. Atau tidak
masalah anda mengalami kegagalan karena dari kegagalan-kegagalan itulah
anda akan dituntun ke jalan kesuksesan.
4. Hambatan Emosi
“Aku sedang tidak mood untuk mengerjakan
itu”… “Aku terlalu tertekan untuk mengerjakannya sekarang…” Kalau yang
satu ini namanya alasan emosional.
Dan kalau emosional yang bermain, maka saat anda akan memulai bisnis baru, akan muncul segudang alasan untuk mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang belum tepat untuk memulai bisnis baru. Anda akan menunggu hingga saat “emas” itu tiba. Itulah yang orang gagal lakukan, menunggu segala sesuatunya berjalan sempurna.
Cara mengatasinya, anda harus mulai
melakukan aksi konkrit untuk memulai bisnis anda. Dengan demikian,
hambatan emosi anda akan hilang dengan sendirinya. Ini hampir sama saat
anda harus mencuci pakaian yang menumpuk segunung. Saat anda memutuskan
untuk mulai menuang sabun dan mencucinya, lama-kelamaan anda akan enjoy
sendiri menikmati cucian anda…
5. Kecenderungan Sok Sibuk
Orang yang sok sibuk adalah tipe orang
yang alih-alih belajar untuk menghadapi ujian, namun mereka malah sibuk
menghias jadwal ujian atau sibuk menandai buku dengan spidol berwarna
warni. Atau mereka yang ke warnet untuk mencari data, tetapi sejam
kemudian mereka ternyata tidak menemukan data apapun.
Mereka hanya sibuk chatting. Dan di
bisnis, kebiasaan sok sibuk cenderung lebih parah. Cara mengatasinya,
pahami bahwa anda tidak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.
Kerjakan tugas pokok di bisnis anda, cermati target bisnis anda, dan
jangan teralihkan oleh pekerjaan atau masalah lain yang sifatnya hanya
sampingan.
So dari 5 alasan di atas, manakah yang mencerminkan diri anda pada saat anda akan memulai bisnis baru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar