Perkenalkan, nama saya Tri Aris Wibowo. Biasa dipanggil om Jack.
Kebetulan saya diberi kehormatan oleh Om Nip-Nip untuk mengisi artikel
di situs dokterbisnis.net ini.
Berhubung ini kali pertama saya mengisi, makan saya hanya ingin berbagi cerita dan pengalaman saya kepada anda.
Beberapa hari yang lalu saya mengikuti pembekalan yang diperuntukkan
bagi para pelaku industri rumahan di daerah di Banten Selatan. Lama
perjalanannya kira-kira 7 jam jika ditempuh perjalanan darat dari
Jakarta.
Cukup melelahkan, tetapi sepanjang jalan, pemandangannya cukup indah
karena berada diatas gunung dengan “view” garis pantai selatan Samudera
Hindia. Saya diajak “mantan” teman kuliah saya untuk membantu
pemberdayaan masyarakat di sana.
Siang itu acaranya adalah diskusi kelompok membahas tentang
pemasaran. Dan ada salah seorang dari mereka yang berani memaparkan
pandangan dia tentang apa itu pemasaran. Dia memberi sebuah masukan
bahwa kebanyakan dari pelaku industri rumahan itu hanya menghasilkan produk sesuai keinginan mereka, kemudian mereka jual begitu saja.
Padahal menurut dia, pemasaran yang benar adalah membuat atau
menghasilkan sebuah produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen.
Jadi, seharusnya pebisnis itu membuat produk berdasarkan sudut pandang
konsumen, bukan sudut pandang kita sendiri.
Wah, saya jadi menyimak apa yang dikatakan oleh peserta ini. Kemudian
dia melanjutkan, sebelum memproduksi sebuah produk, kita harus
melakukan survei pemasaran terlebih dahulu untuk mengetahui benar apa yang diinginkan konsumen terhadap produk kita.
Setelah kita mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen, baru kita
memproduksi produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Jadi kita jangan
marah ketika ada yang mengatakan produk atau pelayanan kita jelek.
Anggap itu sebuah masukan dan kita harus memperbaiki kinerja kita
untuk memuaskan mereka, kata peserta tersebut. Sampai penjelasan di sini
saya colek Om Nip-Nip yang ada disamping saya. Kemudian saya katakan,
orang ini paham benar soul-nya pemasaran. Jarang-jarang saya temui orang
seperti dia.
Bahkan yang membuat saya salut, dia juga memperkirakan ukuran pasar dan analisis persaingan bisnis. Tahu bagaimana seharusnya menempatkan sebuah produk. Dia juga memberikan contoh yang sangat baik. Seperti ini contohnya.
Jika anda ingin membuka sebuah bengkel sepeda motor
di daerah X, anda sebaiknya pergi ke BPS atau ke kantor pemerintahan
untuk mengetahui dan mengambil data-data berapa jumlah sepeda motor yang
ada di daerah X tersebut.
Kemudian anda survei berapa jumlah bengkel yang sudah ada. Setelah
itu anda cari tahu kemana seringnya para pemilik motor membetulkan
motornya jika motornya rusak atau mau ganti spare part. Tanyai mereka,
bengkel seperti apa yang mereka inginkan. Apakah cepat pelayanannya,
murah harganya, atau jujur jika memberikan saran ke konsumen. Pokoknya
perhatikan perilaku konsumen tersebut.
Kemudian hitung berapa perkiraan motor yang datang ke bengkel
tersebut per-harinya. Kemudian lihat, daerah mana yang paling jauh atau
kesusahan untuk menserviskan motornya. Dan bla..bla..bla…
Dari situ anda bisa berhitung, masih ada peluang nggak jika kita
bermain di pasar tersebut. Ok, ok…mantab benar nih peserta. Tapi sangat
disayangkan, acara tersebut dipotong oleh moderator karena waktu sesi
tersebut sudah habis dan akan dilanjutkan besok.
Esok harinya saya ikuti kembali sesi diskusi kelompok tersebut. Ternyata moderator tidak melanjutkan pembahasan masalah pemasaran
yang kemarin, tetapi melanjutkan pada pembahasan permodalan. Alasannya
karena keterbatasan waktu yang dimiliki. Waduh, padahal hal ini penting
sekali.
Karena saya penasaran, pada waktu coffee break saya sempatkan
mendatangi peserta tersebut dan berbincang-bincang dengannya. Ternyata
dia masih muda. Umurnya dibawah 30 tahun. Namanya mas Jefri. Dan
hebatnya, dia berada di daerah itu baru sekitar 3 tahun dan sudah
mempunyai toko buku yang cukup berhasil. Pilihan segmentasi pasar-nya sangat pas…
Saya sama sekali tidak mengira di sebuah daerah yang jauh dari
perkotaan dan terkesan tertinggal, ada seorang pemuda pelaku usaha yang
mempunyai basic dan pemahaman mengenai pemasaran yang benar.
Bahkan lebih benar jika dibandingkan dengan kebanyakan teman-teman
bisnis “kota” yang pernah saya jumpai.
Jadi sebelum membuat produk atau jasa anda, sudah pernahkah anda
melakukan riset konsumen tentang apa yang benar-benar mereka butuhkan
seperti apa yang mas Jefri terangkan di atas?
(penulis : jack; sumber gambar : collegejolt.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar