Bekerja sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap individu utnutk
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak setiap individu dapat
memiliki pekerjaan yang begitu diimpikan akan tetapi setiap individu
dapat memperoleh kesempatan untuk dapat meraih sukses dan juga mampu
memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan berlebih. Memang tidak mudah untuk
meraih kehidupan yang lebih dari sekedar layak, tetapi selalu ada jalan
bagi mereka yang mau berusaha. Usaha apapun yang tentunya baik, akan
dapat menjadi jalan menuju sebuah kesuksesan dan juga kehidupan yang
lebih baik.
Berusaha ataupun bekerja tidak berarti bahwa seseorang harus bekerja
di kantor perusahaan ternama dan memiliki jabatan yang cukup tinggi.
Berusaha dan bekerja dapat juga berarti seseorang membuka sebuah unit
usaha baru yang memungkinkan mereka untuk memberikan peluang bagi
beberapa individu yang tidak memiliki pekerjaan untuk dapat bekerja
bersama mereka. Seseorang juga dapat menjadi pekerja lepas namun peluang
untuk mendapatkan pendapatan ekstra tidaklah cukup. Atau seseorang juga
dapat mencoba untuk menjadi seorang broker.
Broker atau makelar pada dasarnya bekerja sebagai perantara di antara
pembeli dan penjual dari suatu benda yang bernilai cukup tinggi seperti
sebuah mobil ataupun barang-barang antik. Di dalam skala yang lebih
besar, seorang broker membantu beberapa pihak yang ingin menjual
properti miliknya dengan beberapa pihak yang berminat untuk memiliki
properti yang ditawarkan untuk dijual. Broker di dalam bidang properti
ini disebut sebagai broker properti. Tugas yang mereka miliki sudah jelas, lalu bagaimana dengan penghasilan yang didapat oleh seorang broker di bidang properti?
Besarnya penghasilan yang didapat dari sebuah profesi seringkali
menjadi bahan pertimbangan utama bagi beberapa individu di dalam mencari
pekerjaan yang mereka pandang layak. Banyak yang bertanya-tanya
mengenai penghasilan sebagai seorang broker properti.
Apakah penghasilannya dapat diandalkan? Atau sama sekali tidak dapat
diandalkan? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut sangat bergantung
dari kinerja seorang broker di bidang properti. Secara teori, menjadi
seorang broker di bidang properti sangatlah menjanjikan.
Setiap broker properti
yang berhasil menjembatani sebuah transaksi jual beli properti akan
mendapatkn komisi sebesar 1% hingga 3%. Kecil? Jumlah persentasenya
mungkin terkesan kecil namun harga properti yang terbilang mahal membuat
persentase yang kecil tersebut akan berkembang menjadi jumlah yang sama
sekali tidak kecil. Sebagai contoh, di dalam sebuah transaksi jual beli
properti telah terjual satu unit rumah seharga Rp.1 miliar. Jika komisi yang diberikan adalah 1% maka seorang broker akan mendapatkan komisi sebesar Rp.10 juta.
Perlu diingat bahwa semakin besar sebuah properti, maka akan semakin kecil jumlah komisi yang didapatkan oleh seorang broker properti.
Namun jumlah ini cukup sesuai secara keseluruhan. Memang tidak mudah
menjembatani sebuah transaksi di dalam bisnis properti dan jumlah
penghasilan yang cukup menggiurkan tersebut sangatlah tidak berarti jika
seseorang tidak dapat menjembatani berbagai transaksi properti secara
stabil and terus menerus. Oleh karena itu, menjadi broker properti tidaklah mudah. Di dalam beberapa perusahaan, seorang calon broker harus mendapatkan sebuah pelatihan.
Untuk dapat menjadi seorang broker properti yang
handal, seseorang haruslah menjadi orang yang terbuka dan pandai
bergaul. DI dalam bisnis properti, relasi sangatlah penting sehingga
seorang broker harus dapat melebarkan sayap dan jaringan klien mereka.
Secara teori, seseorang yang suka bersosialisasi dengan banyak
wajah-wajah baru akan mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk dapat
menjadi sukes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar