Sabtu, 05 Januari 2013

Pilihan Untuk Menjadi Broker di Dunia Bisnis Properti

Bekerja sudah menjadi suatu keharusan bagi setiap individu utnutk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak setiap individu dapat memiliki pekerjaan yang begitu diimpikan akan tetapi setiap individu dapat memperoleh kesempatan untuk dapat meraih sukses dan juga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan berlebih. Memang tidak mudah untuk meraih kehidupan yang lebih dari sekedar layak, tetapi selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha. Usaha apapun yang tentunya baik, akan dapat menjadi jalan menuju sebuah kesuksesan dan juga kehidupan yang lebih baik.

Berusaha ataupun bekerja tidak berarti bahwa seseorang harus bekerja di kantor perusahaan ternama dan memiliki jabatan yang cukup tinggi. Berusaha dan bekerja dapat juga berarti seseorang membuka sebuah unit usaha baru yang memungkinkan mereka untuk memberikan peluang bagi beberapa individu yang tidak memiliki pekerjaan untuk dapat bekerja bersama mereka. Seseorang juga dapat menjadi pekerja lepas namun peluang untuk mendapatkan pendapatan ekstra tidaklah cukup. Atau seseorang juga dapat mencoba untuk menjadi seorang broker.

Broker atau makelar pada dasarnya bekerja sebagai perantara di antara pembeli dan penjual dari suatu benda yang bernilai cukup tinggi seperti sebuah mobil ataupun barang-barang antik. Di dalam skala yang lebih besar, seorang broker membantu beberapa pihak yang ingin menjual properti miliknya dengan beberapa pihak yang berminat untuk memiliki properti yang ditawarkan untuk dijual. Broker di dalam bidang properti ini disebut sebagai broker properti. Tugas yang mereka miliki sudah jelas, lalu bagaimana dengan penghasilan yang didapat oleh seorang broker di bidang properti?

Besarnya penghasilan yang didapat dari sebuah profesi seringkali menjadi bahan pertimbangan utama bagi beberapa individu di dalam mencari pekerjaan yang mereka pandang layak. Banyak yang bertanya-tanya mengenai penghasilan sebagai seorang broker properti. Apakah penghasilannya dapat diandalkan? Atau sama sekali tidak dapat diandalkan? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut sangat bergantung dari kinerja seorang broker di bidang properti. Secara teori, menjadi seorang broker di bidang properti sangatlah menjanjikan.

Setiap broker properti yang berhasil menjembatani sebuah transaksi jual beli properti akan mendapatkn komisi sebesar 1% hingga 3%. Kecil? Jumlah persentasenya mungkin terkesan kecil namun harga properti yang terbilang mahal membuat persentase yang kecil tersebut akan berkembang menjadi jumlah yang sama sekali tidak kecil. Sebagai contoh, di dalam sebuah transaksi jual beli properti telah terjual satu unit rumah seharga Rp.1 miliar. Jika komisi yang diberikan adalah 1% maka seorang broker akan mendapatkan komisi sebesar Rp.10 juta.

Perlu diingat bahwa semakin besar sebuah properti, maka akan semakin kecil jumlah komisi yang didapatkan oleh seorang broker properti. Namun jumlah ini cukup sesuai secara keseluruhan. Memang tidak mudah menjembatani sebuah transaksi di dalam bisnis properti dan jumlah penghasilan yang cukup menggiurkan tersebut sangatlah tidak berarti jika seseorang tidak dapat menjembatani berbagai transaksi properti secara stabil and terus menerus. Oleh karena itu, menjadi broker properti tidaklah mudah. Di dalam beberapa perusahaan, seorang calon broker harus mendapatkan sebuah pelatihan.

Untuk dapat menjadi seorang broker properti yang handal, seseorang haruslah menjadi orang yang terbuka dan pandai bergaul. DI dalam bisnis properti, relasi sangatlah penting sehingga seorang broker harus dapat melebarkan sayap dan jaringan klien mereka. Secara teori, seseorang yang suka bersosialisasi dengan banyak wajah-wajah baru akan mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk dapat menjadi sukes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar