Saya teringat sebuah pembicaraan dengan teman saya yang kebetulan
juga partner bisnis saya sewaktu masih memperkuat tim LSI Jateng-DIY.
Waktu itu kami membahas ucapan salah seorang perwira polisi yang kami
dampingi. Perwira polisi tersebut punya sebuah prinsip pribadinya yang
sangat menginspirasi.
Prinsip tersebut adalah ATM, kepanjangan dari Amati, Tiru dan Modifikasi. Keren ya? Tapi sebenarnya, prinsip bisnis tersebut sudah tidak asing lagi di dunia bisnis. Anda sudah pernah dengar perusahaan atau produsen follower? Begini, dalam melaksanakan ide bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, anda bisa mempunyai dua pilihan.
Pertama, anda memilih sebagai produsen inovatif
seperti yang pernah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. Atau kedua,
anda memilih sebagai produsen kreatif yang biasa disebut sebagai
perusahaan atau produsen follower.
Berhubung pilihan yang pertama sudah pernah saya bahas, maka pada
artikel kali ini saya akan bahas keuntungannya jika anda memiilih
menjadi produsen tipe kedua, yaitu follower.
Keuntungan yang pertama adalah, pasar sudah diedukasi oleh si pioner.
Saya sudah mengalaminya sendiri. Pada saat saya dan teman bisnis saya
masih bergerak di usaha budidaya lobster air tawar, kami kesusahan untuk
mengedukasi pasar.
Kebetulan jenis pasar
yang sangat susah kami edukasi adalah pasar industri dan pasar penjual,
khususnya restoran seafood. Begitu kami berubah arah ke udang galah,
alhamdulillah dalam hitungan minggu kami sudah dapat beberapa pembeli
besar yang bersedia menampung hasil panen kami.
Kedua, ada biaya penelitian yang terpangkas dalam operasional sang follower. Jadi anda nggak perlu ribet-ribet lagi melakukan penelitian
dari nol, karena sebagian besar sudah dilakukan oleh si pioner. Tinggal
anda amati, kemudian anda tiru, setelah itu anda modifikasi. Beres dah…
Ketiga, resiko gagal juga sangat minim.
Penyebabnya sederhana saja, mayoritas kegagalannya sudah dialami oleh
si pioner. Berbeda dengan pioner yang berkali-kali menemui kegagalan
seperti yang dilakukan oleh Thomas Alva Edison, 10 ribu kegagalan bro…
Dan Keempat, anda tidak perlu lagi melakukan “trial & error” dalam introduksi atau pengenalan produk pertama kali ke konsumen.
Anda sebagai produsen follower tinggal memanfaatkan pengetahuan konsumen yang telah diedukasi oleh produk pioner, riset pasar yang dilakukan oleh pioner dan segmentasi pasar yang telah tumbuh.
Dan dari poin kedua sampai poin keempat di atas, kami benar-benar
sudah merasakannya. Tidak sampai 6 bulan setelah memutuskan berganti jenis usaha, kami sudah bisa menjalankan usaha budidaya udang galah ini. Kami hanya mengamati tren dan perilaku konsumen di industri ini.
Untuk teknik produksinya, kami juga tinggal meniru senior-senior kami
yang sudah berhasil. Sisanya, kami modifikasi sedemikian rupa sehingga
hasil produksinya kami perkirakan bisa lebih banyak. Padahal di usaha
sebelumnya, kami membutuhkan waktu hingga 4 tahun lebih untuk
mempersiapkan segalanya hingga layak jual.
Saya akan kasih contoh produk yang terkenal supaya anda bisa lebih
“tervisualisasi” untuk memahaminya. Extra Joss buatan PT. Bintang
Toedjoe merupakan produk baru yang mengekor produk lain yang telah di
edukasi oleh Lipovitan. Kalau produk pionernya menggunakan botol, Extra
Joss berbentuk serbuk yang dikemas dalam bentuk sachet.
Dan menurut riset yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group,
produk ini mempunyai indeks top brand lebih tinggi dibandingkan dengan
produk-produk pesaingnya.
Kalau contoh usaha follower untuk skala UKM bisa anda lihat seperti ini. Misalkan di lokasi tempat tinggal anda ada usaha jus pioner yang sudah berjalan tetapi kurang berhasil karena berbagai sebab. Entah manajemen organisasi-nya, sistem promosi-nya atau apapun penyebabnya.
Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka usaha jus di lokasi tersebut
dengan mempelajari apa penyebab kegagalan usaha jus si pioner tadi.
Bisa jadi dengan edukasi yang telah dilakukan oleh si pioner tersebut,
anda sebagai follower tinggal meneruskan dan memodifikasinya sehingga
usaha jus anda lebih paten.
Jadi kesimpulannya, anda bisa memilih jalan sebagai produsen follower
dengan melakukan prinsip ATM tadi; Amati, Tiru…Modifikasi. Sukses selalu dan selamat mencoba…
(sumber gambar : blogputra.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar